WELCOME TO !TEKNOLOGI DAN INFORMASI
Tampilkan postingan dengan label Microsoft Word 2007. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Microsoft Word 2007. Tampilkan semua postingan

Kamis, 18 April 2013

Proyek Karya Tulis - Bagian 3

Pastikan anda sudah mempelajari dengan baik bagian 2 sebelum mempelajari bagian ini. Anda masih memakai file bahan karya tulis yang telah anda sunting pada latihan bagian sebelumnya.

Caption

Apa itu Caption

Microsoft Word 2007 juga dilengkapi fitur untuk membuat caption. Apa itu caption? Yaitu label yang dibubuhkan pada gambar, tabel, diagram dsb guna memberi keterangan singkat mengenai bagian itu.

Menambahkan Label Baru

Default Micosoft Word menyediakan tiga buah label yaitu Bagan, Persamaan dan Tabel. Jika obyek yang akan dibubuhi caption adalah berupa gambar/foto maka diperlukan label baru yang berbunyi "Gambar". Anda bisa menambahkan label baru untuk caption dengan cara berikut.
  • Buka tab References.
  • Didalam ribbon Caption, klik ikon Insert Caption.
Ikon untuk Menyisipkan Caption
  •  Klik tombol New Label...
Menambah Label Baru
  • Ketik label baru, misalnya "Gambar", dan kemudian klik OK.
  • Klik OK untuk menutup dialog Caption.

Melengkapi Gambar dengan Caption

Silahkan buka halaman dokumen yang mengandung gambar didalamnya, dan kemudian sisipkan satu baris kosong tepat dibawah gambar itu.

Baris untuk Caption
  • Buka tab References.
  • Klik ikon Inset Caption didalam ribbon Captions.
  • Pilih label "Gambar", dan kemudian klik OK.
  • Tulis Keterangan singkat untuk gambar, misalnya, "Tanaman Lidah Buaya"

Penambahan Teks Keterangan Gambar
  • Lakukan pemformatan terhadap caption

Contoh Hasil Akhir Caption
  • Dengan cara yang sama anda bisa menambahkan caption untuk gambar-gambar lainnya. Nomor caption akan diurutkan secara otomatis, meskipun pada saat pemberian caption gambar yang anda pilih tidak berurutan.

Properti Tabel

Jika didalam file dokumen karya tulis terdapat tabel, maka tabel tersebut perlu juga disetel propertinya. Jika kebetulan tabel yang ada terdiri dari banyak baris dan letak tabel tidak memungkinkan berada dalam satu halaman penuh, maka biasanya secara otomatis tabel akan terpotong dan dilanjutkan ke halaman berikutnya. Hal ini sering disebut dengan istilah "soft-break". Soft-break juga bisa terjadi pada paragraf.

Soft-Break pada Tabel
Jika "soft-break" tidak mungkin dihindari, maka sebaiknya dilakukan perulangan terhadap kepala kolom tabel pada sambungan tabel yang ada di halaman berikutnya. berikut langkah-langkah yang diperlukan.
  • Letakkan kursor didalam salah satu kepala kolom.
  • Klik-kanan didalam kolom kepala tabel, dan kemudian pilih menu Table Properties.

Menu Table Properties
  • Klik tab Row.
  • Di bagian Options, aktifkan pilihan "Repeat as Header row at the top of each page".
  • Klik OK.

Contoh Hasil Perulangan Kepala Kolom Tabel

Hanging Indent (Indentasi Menggantung)

Hanging indent merupakan bentuk pemformatan pada sebuah paragraf dimana baris pertamanya lurus terhadap margin-kiri, sedangkan baris kedua dan seterusnya dari paragraf itu menjorok masuk beberapa ketuk spasi. Contoh penggunaan hanging indent adalah pada pembuatan halaman "Daftar Pustaka".
  • Silahkan menuju ke halaman daftar pustaka.
  • Pilih seluruh isi daftar pustaka

Slider Pengatur Indentasi Paragraf
  • Drag ke arah kanan slider Hanging Indent, misanya letakkan pada posisi 1.5 (lihar ruler).

Pembuatan Hanging Indent
Contoh Hasil Hanging Indent
    Bersambung ke bagian 4.

    Rabu, 17 April 2013

    Proyek Karya Tulis - Bagian 2

    Ini merupakan lanjutan dari bagian sebelumnya. ebelum mempelajari bagian ini, sebaiknya anda sudah menguasai dengan baik bagian 1

    Spasi Paragraf

    Spasi paragraf menentukan jarak antara sebuah paragraf dengan paragraf sebelum dan sesudahnya. Jarak tersebut diukur dalam satuan point. Berikut langkah-langkah mengatur spasi antar paragraf:
    • Letakkan kursor didalam sebuah paragraf.
    • Buka tab Page Layout
    • Didalam ribbon Paragraph, tentukan nilai untuk Spacing Before dan Spacing After sesuai dengan spasi paragraf yang dikehendaki.

    Contoh Penerapan Spasi Paragraf
    Hasilnya akan tampak seperti berikut:

    Contoh Hasil Penerapan Spasi Paragraf
    Pengaturan spasi paragraf bisa dilakukan satu per satu pada setiap paragraf, namun bisa juga diterapkan untuk beberapa paragraf sekaligus yang sedang dipilih secara kolektif (disorot). Lihatlah hasilnya pada contoh berikut:

    Contoh Penerapan Spasi pada Beberapa Paragraf Sekaligus

    Latihan 2

    • Bukalah kembali file naskah karya tulis yang telah digunakan pada latihan sebelumnya. Kemudian buatlah spasi paragraf sebesar 12 point pada seluruh paragraf yang terdapat didalam naskah dokumen.
    • Simpan kembali hasil suntingan anda.

    Style Paragraf

    Apa itu Style Paragraf

    Style paragraf dapat diartikan sebagai kombinasi dari karakteristik-karakteristik pemformatan yang diberi nama tertentu dan tersimpan sebagai suatu set (setelan). Style dapat diterapkan ke paragraf, teks judul, tabel, nomor paragraf sehingga mampu mengubah penampakannya secara cepat.

    Keuntungan Pemakaian Style

    Menerapkan karakteristik-karakteristik pemformatan pada bagian-bagian tertentu dokumen memboroskan waktu apabila anda melakukannya secara manual. Sebagai contoh, judul bab harus diformat dengan karakteristik-karakteristik berikut:
    • Memakai font Arial 14 point
    • Diberi efek cetak tebal
    • Terhadap paragraf pertama berjarak 36 point
    Jadi, untuk setiap judul bab yang terdapat didalam dokumen karya tulis anda harus menerapkan karakteristik-karakteristik pemformatan tersebut diatas. Cukup boros waktu jika anda melakukannya secara manual, bukan?

    Solusinya adalah mendefinisikan sebuah style dengan nama tertentu, dan kemudian mengatur karakteristik-karakteristik pemformatannya seperti diatas. Nah, sekarang tinggal menerapkan style tersebut untuk setiap judul bab didalam dokumen.

    Memodifikasi Style

    Word 2007 menyediakan daftar style yang bisa secara langsung digunakan. Namun, jika diperlukan anda bisa memodifikasi style itu. Berikut langkah-langkah yang diperlukan:
    • Letakkan kursor pada salah satu judul bab, sebagai contoh, klik pada baris yang berisi teks "BAB I PENDAHULUAN"
    • Buka tab Home.
    • Di bagian ribbon Style, klik ikon pembuka jendela atau kotak style

    Jendela atau Kotak Style
    •  Klik ikon Manage Styles
    Manage Styles
    • Pilih sebuah style bernama Heading 1, dan kemudian klik tombol Modify.
    Modify Styles
    • Di bagian Formatting anda bisa menetapkan karakteristik pemformatan untuk font, efek cetak, warna font, perataan paragraf, spasi tulisan dsb. Sebagai contoh, digunakan font Arial Rounded MT Bold ukuran 14 point, warna font hitam, dan rata-kiri.
    • Untuk memodifikasi karakteristik pemformatan paragraf, klik tombol Format, dan kemudian pilih Paragraph.
    Menu Pemformatan
    • Sebagai contoh, untuk judul bab ditetapkan harus berjarak 36 point terhadap paragraf pertama dibawahnya. Maka masukkan nilai 36 pt pada kotak After (di bagian Spacing), dan setelah itu klik OK.
    Contoh Penetapan Spasi Paragraf
    • Klik OK untuk menutup kembali jendela Manage Styles.

    Menerapkan Style Hasil Modifikasi

    • Untuk menerapkannya, pastikan kursor sudah berada pada baris yang berisi teks judul bab (misalnya "BAB I PENDAHULUAN"), dan kemudian klik ikon Heading 1 didalam ribbom Styles.
    Contoh Penerapan Style Heading 1 pada Judul Bab
    • Dengan cara yang sama seperti diatas, anda bisa menerapkan style Heading 1 yang telah dimodifikasi terhadap judul-judul bab lainnya.

    Memodifikasi Style Heading 2, Heading 3 dan Heading 4

    Style Heading 2 dapat diterapkan untuk judul sub-bab level 1, style Heading 3 diterapkan untuk sub-bab level 2, sedangkan style Heading 4 untuk sub-bab level 3. Anda bisa memodifikasi style-style tersebut dengan cara yang sama seperti pada saat memodifikasi style Heading 1.

    Untuk style Heading 2 dimodifikasi sebagai berikut:
    • Font Arial Rounded MT Bold 13 point, warna hitam, rata-kiri
    • Spasi paragraf 12 point terhadap paragraf lain sebelum dan sesudahnya.
    Modifikasi style Heading 3:
    • Font Arial Rounded MT Bold 11 point, efek cetak miring, warna hitam, dan rata-kiri.
    • Spasi paragraf 12 point terhadap paragraf lain sebelum dan sesudahnya.
    Modifikasi style Heading 4:
    • Font Arial Rounded MT Bold 10 point, cetak miring, warna hitam, dan rata-kiri.
    • Spasi paragraf 12 point terhadap paragraf lain sebelum dan sesudahnya. 

    Contoh Penerapan Style Heading 2
    Contoh Penerapan Style Heading 3

     Latihan 3

    • Bukalah kembali file naskah karya tulis yang telah anda sunting pada latihan 2 sebelumnya.
    • Lakukan modifikasi terhadap style Heading 1, Heading 2, Heading 3 dan Heading 4 seperti contoh diatas.
    • Terapkan setiap style diatas pada bagian-bagian yang sesuai didalam naskah dokumen.
    • Simpan kembali hasil penyuntingan anda.
    Bersambung ke Bagian 3.


    Proyek Karya Tulis - Bagian 1

    Pendahuluan

    Proyek Karya Tulis merupakan pembelajaran perangkat lunak pengolah kata yang berisi penggunaan beberapa fitur Microsoft Word 2007 untuk mengolah dokumen panjang, seperti contohnya file karya tulis. Proyek ini tediri dari beberapa bagian, dimana setiap bagian merupakan lanjutan dari bagian sebelumnya. Disarankan untuk benar-benar menguasai bagian sebelumnya sebelum melanjutkan ke bagian berikutnya.

    Style Normal

    Setiap kali kita menjalankan Microsoft Word, selalu tersaji sebuah dokumen baru yang masih kosong. Dokumen kosong tersebut menggunakan style normal sebagai default. Style normal memiliki corak pemformatan sebagai berikut:
    • Jenis dan ukuran font: Calibri 11 point
    • Paragraf rata-kiri
    • Spasi baris tunggal (1.0)
    • Hanya terdiri dari sebuah section, dsb.

    Section Break dan Page Break

    Section didalam Dokumen

    Section adalah bagian dari dokumen yang bisa memiliki corak pemformatan tersendiri. Jadi, anda bisa menentukan opsi-opsi pemformatan terhadap sebuah section, dan opsi-opsi pemformatan itu hanya berlaku didalam section tersebut.

    Informasi mengenai Section didalam dokumen secara default tidak tertera pada Status Bar. Untuk menampakannya, klik-kanan pada Status Bar dan kemudian pilih Section. Maka sekarang informasi mengenai Section dapat anda lihat pada Status Bar.

    Menampilkan Informasi Section pada Status Bar

    Section Break

    Section Break adalah tanda yang disisipkan pada posisi tertentu didalam dokumen untuk menunjukkan akhir dari sebuah Section. Berarti baris berikutnya setelah tanda itu adalah Section baru. Untuk menampilkan tanda Section Break pada layar, aktifkan ikon perintah Show/Hide.

    Ikon Show/Hide
    Perlu diketahui bahwa karakter-karakter selain tulisan yang kita ketik yang diperlihatkan pada layar tidak akan ikut tercetak pada printer, karena termasuk karakter non-printing. Keberadaannya hanyalah sebagai alat bantu visual.

    Sekarang, klik tab Page Layout dan buka daftar Page Break. Setelah itu pilih perintah Next Page di bagian Section Breaks.

    Perintah Section Breaks
    Kursor akan berpindah-paksa ke halaman 2, dan pada halaman 2 tersebut akan terbentuk section baru yaitu Section 2.

    Section Baru
    Tanda batas akhir sebuah Section akan terlihat seperti berikut:

    Tanda Batas Section
    Jadi, perintah Next Page pada Section Breaks akan menjadikan kursor berpindah-paksa membentuk  halaman baru dan section baru di halaman itu. Sekarang dokumen sudah terbagi menjadi dua section, dan pemformatan dapat diterapkan ke masing-masing section secara individual.

    Page Break

    Perintah Page Break serupa dengan Next Page, yaitu menjadikan kursor berpindah-paksa membentuk halaman baru, namun halaman baru tersebut masih dalam section yang sama dengan halaman sebelumnya.

    Perintah Page Break
    Berikut contoh hasil penerapan perintah Page Break:

    Contoh Hasil Penerapan Page Break
    Sedangkan tanda batas-akhir sebuah halaman yang pemenggalannya dilakukan secara paksa akan terlihat seperti ini:

    Tanda Page Break

    Latihan 1

    Gunakan file Bahan Karya Tulis sebagai bahan latihan.
    • Bukalah file dokumen diatas, dan letakkan kursor pada posisi seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut.
    • Jika diperlukan, aktifkan ikon Show/Hide.
    • Pindahkan BAB I ke halaman baru dengan membentuk section baru pula.
    • Pindahkan bagian-bagian berikut ini ke halaman-halaman tersendiri, tetapi seluruhnya masih dalam section yang sama (yaitu section 1): ABSTRAK, HALAMAN PENGESAHAN, HALAMAN MOTTO, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, DAFTAR GAMBAR dan DAFTAR TABEL.
    • Pindahkan bagian-bagian berikut ini ke halaman-halaman tersendiri, tetapi masih dalam section yang sama (yaitu section 2): BAB II, BAB III, BAB IV, BAB V serta DAFTAR PUSTAKA.
    • Simpan kembali file hasil kerja anda.
    Bersambung ke bagian 2.


    Selasa, 29 Mei 2012

    Mengerjakan Amplop dengan Mail Merge

    Salah satu fitur yang hampir dimiliki oleh semua program aplikasi pengolah kata adalah kemampuannya dalam membuat suatu dokumen secara masal. Fitur yang dimaksud adalah Mail Merge. Pengertian dari mail merge itu sendiri sebenarnya merupakan fungsi menghasilkan dokumen banyak dari suatu template tunggal serta sebuah sumber data terstruktur.

    Istilah mail merge sebenarnya diadopsi dari utility yang disertakan dalam sebuah program aplikasi pengolah kata pertama di dunia bernama MultiMate yang diproduksi untuk IBM PC. Namun kali ini saya tidak akan membahas mengenai sejarahnya, melainkan bagaimana memanfaatkan mail merge untuk menyelesaikan suatu pekerjaan secara cepat dan praktis.

    Pada pembelajaran pertama mengenai mail merge ini, saya akan mencoba mengupas pembuatan amplop secara masal dengan memakai mail merge. Sebagai contoh kita akan siapkan template sebuah amplop bagi banyak nama undangan. Mula pertama kita bisa siapkan template amplopnya sebagai berikut:

    Menyiapkan Amplop Mail Merge
    Menyiapkan Amplop Mail Merge
    Ukuran amplop yang digunakan adalah DL (110x220mm).




















    Selasa, 08 Mei 2012

    Page Break, Kapan Kita Membutuhkannya?

    Saya lebih suka menterjemahkan istilah Page Break sebagai "Pemenggalan Paksa Halaman". Hari ini saya akan lanjutkan pembelajaran mengenai penggunaan menu dan ikon yang terdapat didalam program aplikasi pengolah kata dengan pokok bahasan mengenai Page Break, khususnya menyangkut fungsi dan kapan kita harus menggunakan ikon perintah tersebut.

    Ketika dalam penyuntingan long document, misalnya naskah karya tulis, kita dihadapkan pada kenyataan harus berpindah ke halaman bab baru, maka terdapat dua kemungkinkan yang ditempuh. Pertama, dengan cara menekan tombol ENTER beberapa kali hingga kursor masuk ke halaman baru berikuntya. Cara ini lazim digunakan oleh mereka yang masih awam dengan program Microsoft Word. Dan jika cara seperti itu pula yang Anda lakukan, saya sarankan segera tinggalkan cara konvensional ini!

    Kedua adalah memakai Page Break. Inilah cara yang saya rekomendasikan karena beberapa alasan, yaitu:
    • Mempemudah penyuntingan naskah. Kursor akan segera melewati bagian kosong yang mungkin ada di akhir sebuah bab untuk menuju ke halaman bab berikutnya.
    • Menjaga posisi setiap bab. Setiap bab selalu dimulai dari awal halaman baru, tak akan pernah tergeser akibat penambahan atau pengurangan konten yang dilakukan pada bab sebelumnya.
    • Menghemat ukuran file.
    • Merupakan cara yang lebih 'smart', bukan?
    Anda tentu masuh ingat dengan contoh kerangka karya tulis yang pernah kita gunakan dalam latihan-latihan terdahulu. Nah, kita gunakan saja itu sebagai bahan latihan kali ini. Saya akan berikan satu contoh dibawah, dan kemudian Anda bisa menerapkannya untuk halaman-halaman lainnya.
    • Pastikan Anda sudah membuka file berisi kerangka karya tulis yang telah dipakai pada pembelajaran yang lalu.
    • Posisikan kursor tepat di awal baris yang berisi teks "ABSTRAK".
    Memposisikan Kursor untuk Page Break
    Memposisikan Kursor untuk Page Break
    • Bukalah tab Insert, lalu pilih ikon perintah Page Break yang terdapat didalam ribbon Pages.
    Ikon Perintah Page Break
    Ikon Perintah Page Break
    • Hasilnya akan terlihat seperti ini:
    Hasil Penerapan Page Break
    Hasil Penerapan Page Break
    • Silahkan ulangi langkah diatas untuk halaman-halaman lainnya.
    • Anda bisa memeriksa tanda Page Break dengan menjadikannya tampak pada layar aplikasi.
    Menampilkan Karakter Non-Cetak untuk Page Break
    Menampakkan Karakter Non-Cetak untuk Page Break
    Selamat mencoba!




    Standar Kompetensi 5.Menggunakan perangkat lunak pengolah kata
    Kompetensi Dasar 5.2Menggunakan menu dan ikon yang terdapat didalam perangkat lunak pengolah kata



    Bagaimana Cara Menciptakan Daftar Isi Secara Otomatis?

    Ayolah, Jangan Kerjakan Daftar Isi Secara Manual . . . .

    Dalam sebuah dokumen panjang (long document) yang didalamnya terdapat halaman daftar isi, misalnya sebuah karya Tulis, biasanya halaman daftar isi tersebut dibuat secara terpisah dari dokumen induk, dan dikerjakan secara manual. Barulah pada saat pencetakan dan penjilidan, halaman daftar isi diletakkan pada urutan semestinya. Jika ini yang Anda lakukan selama ini, sebaiknya segera tinggalkan cara konvensional tersebut karena Anda semestinya dapat memanfaatkan fitur canggih pengolah kata Word 2007 (atau versi sebelumnya) untuk menciptakan daftar isi secara otomatis.

    Materi ini merupakan lanjutan dari pembelajaran sebelumnya yaitu setelah Anda menguasai dengan baik bagaimana cara menggunakan menu dan ikon untuk membentuk dua format nomor halaman berbeda dalam sebuah dokumen. Masih ingat dengan baik pelajaran tersebut, bukan?

    Apakah Keuntungan dari Pembuatan Daftar Isi secara Otomatis?

    Berdasarkan pengalaman, sisi keuntungan pembuatan daftar isi secara otomatis daripada melakukannya secara manual antara lain:
    • Daftar isi dapat dibuat dengan cepat dan praktis.
    • Bila terjadi perubahan terhadap konten dokumen yang menyebabkan perubahan letak halaman suatu bab atau sub bab, maupun perubahan teks judul bab maupun judul sub-bab, maka pembaruan terhadap daftar isi dapat dilakukan secara otomatis.
    • Bisa menuju dengan cepat ke bagian manapun dari dokumen melalui daftar isi.
    • Tidak perlu mengerjakan halaman daftar isi secara terpisah dan manual.
    Fitur yang saya maksudnya diatas adalah Table of Contents. Namun demikian, untuk menciptakan halaman daftar isi secara otomatis terdapat syarat yang harus dipenuhi, yaitu Anda harus mendefinisikan terlebih dahulu style-style untuk seluruh judul bab maupun sub-bab. Mari kita mulai pembahasan dari Style.

    Apa itu Style dan Bagaimana Cara Mendefinisikannya?

    Style adalah karakteristik pemformatan tertentu yang diberi nama serta disimpan sehingga dapat dipakai berulang-ulang. Pendefinisikan sebuah style dapat menghemat pekerjaan penyuntingan. Sebagai contoh begini, jika Anda tetapkan bahwa judul bab harus memakai font Arial 14 pt, cetak-tebal, dan berspasi 36 point terhadap paragraf pertama, maka Anda pemformatan yang demikian harus Anda lakukan terhadap seluruh judul bab satu-per-satu.

    Cara yang lebih baik adalah mendefinisikan sebuah style yang memiliki karakteristik pemformatan seperti tersebut diatas, lalu menyimpannya dengan suatu nama. Sekarang, Anda tinggal memilih nama style itu setiap kali hendak memformat judul bab. Lebih praktis, bukan?

    Tetapi tidak hanya itu. Ada manfaat lain dari penerapan style dalam naskah dokumen, yaitu bisa digunakan untuk menciptakan daftar isi dokumen secara otomatis. Perhatikan layar aplikasi Microsoft Word 2007, dan pastikan tab Home dalam keadaan terbuka. Anda lihat ribbon Style disana, bukan?

    Ribbon Style
    Ribbon Style
    Langkah berikut cara mendefinisikan sebuah style. Saya akan tunjukkan kepada Anda cara mendefinisikan dua buah style, masing-masing akan saya beri nama "Judul Bab" dan Judul Sub Bab".
    • Pastikan ribbon Style sudah terlihat di layar aplikasi Word 2007 Anda.
    • Klik tanda pembuka jendela dialog style seperti ditunjukkan dalam gambar berikut ini.
    Jendela Dialog Style
    Jendela Dialog Style dan Ikon New Style
    • Klik ikon New Style di bagian bawah jendela dialog tersebut.
    • Di bagian Name, tulis nama untuk style baru yang akan didefinisikan.
    • Di bagian Style Based On, pilih Heading 1 dari daftar. Disini Anda harus mendasarkannya pada style yang sudah ada untuk dapat mendefinisikan sebuah style baru.
    Dialog Pembuatan Style Baru
    Jendela Dialog Pembuatan Style Baru
    • Di bagian Formatting, pilih font Arial, ukuran 14 point, dan berilah efek cetak-tebal (bold).
    Menu Pemformatan Paragraph
    Menu Pemformatan Paragraph
    •  Dibagian bawah dari jendela dialog itu, klik tombol Format, lalu pilih Paragraph.
    • Pada jendela dialog kedua yang diperlihatkan, selanjutnya Anda dapat menetapkan spasi paragraf seperti yang sudah pernah kita bahasa sebelumnya, yaitu sebesar 0 pint untuk Before, dan 36 point untuk After. Kemudian klik OK.
    • Klik OK untuk menutup jendela dialog pembuatan style baru.
    • Akhirnya tutup kembali dialog Style.
    Sekarang lihatlah kembali pada ribbon Style. Anda harus menemukan style baru yang telah Anda definisikan itu dalam daftar nama style.

    Style Baru didalam Ribbon Style
    Style Baru didalam Ribbon Style

    Tugas Mandiri

    1. Dengan langkah-langkah yang sama Anda dapat mendefinisikan style baru bernama "Judul Sub Bab". Misalnya memiliki karakteristik memakai font Arial 12 point, cetak tebal, dan berjarak 12 point terhadap paragraf sebelum dan sesudahnya. Gunakan Heading 2 sebagai dasar untuk mendefinisikan style "Judul Sub Bab".
    2. Definisikan pula style baru bernama "Judul Sub Bab2' dengan karakteristik pemformatan memakai font Arial, ukuran 12 point, cetak tebal dan miring, serta berjarak 12 point terhadap paragraf sebelum maupun sesudahnya. Gunakan Heading 3 sebagai dasar untuk mendefinisikan style baru ini!


    Penerapan Style

    Cara menerapkan sebuah style pada sebuah teks sangat gampang. Cukup letakkan kursor pada baris teks tersebut, dan kemudian klik salah satu style pada ribbon style yang ingin diterapkan ke teks itu. Jika Anda masih ingat dengan contoh sistematika karya tulis pada pelajaran terdahulu, terapkan style "Judul Bab" ke seluruh teks yang terdapat didalam sistematika itu, baik yang terdapat didalam Section 1 maupun Section 2!

    Hasilnya akan tampak seperti ini:

    Hasil Penerapan Judul Bab
    Hasil Penerapan Style Judul Bab
    Untuk menerapkan style "Judul Sub Bab", silahkan sunting naskah sistematika karya tulis, kemudian tambahkan teks judul sub bab berikut ini:

    Teks Judul Sub Bab
    Teks Judul Sub Bab
    Kemudian, terapkan style "Judul Sub Bab' untuk setiap judul sub bab tersebut. Hasilnya akan tampak seperti ini:

    Hasil Penerapan Style terhadap Teks Judul Sub Bab
    Hasil Penerapan Style untuk Judul Sub Bab
    Tambahkan teks untuk judul sub- bab kedua, dan kemudian terapkan style "Judul Sub Bab2". Hasilnya harus terlihat seperti ini:

    Hasil Penerapan Heading 3
    Hasil Penerapan Style untuk Judul Sub Bab kedua
    Pembuatan Daftar Isi Secara Otomatis

    Inilah bagian puncak dari pembahasan kita. Setelah seluruh style yang dibutuhkan didefinisikan serta diterapkan, maka proses pembuatan halaman daftar isi secara otomatis sudah dapat dimulai. Meskipun persiapan sebelumnya tampak ribet, akan tetapi percayalah bahwa ini merupakan cara terbaik dalam membuat daftar isi. Kelak Anda akan bisa merasakan manfaatnya!


    • Mula-mula Anda harus memisahkan teks "Daftar Isi" ke halaman baru berikutnya. Pastikan kursor tepat berada di awal baris yang berisi teks "Daftar Isi".
    • Klik tab Insert, lalu pilih ikon Page Break.
    Pemenggalan Paksa Paragraf
    Pemenggalan Paksa Paragraf ke Halaman Baru
    • Lakukan pula hal yang sama untuk baris baris yang berisi teks "Daftar Gambar". Dengan demikian, sekarang Daftar Isi benar-benar berada dalam satu halaman tersendiri.
    Halaman Daftar Isi
    Halaman Daftar Isi
    • Siapkan satu baris kosong tepat dibawah teks "Daftar Isi", dan pastikan kursor berada di baris tersebut saat ini.
    • Klik tab Reference, lalu buka daftar pada ikon Table of Contents, pilihlah opsi Automatic Table 2.
    Ikon Pembuatan Daftar isi Otomatis
    Ikon Pembuatan Daftar Isi Otomatis
    • Hasil yang Anda peroleh akan terlihat seperti ini. Silahkan hapus teks yang berbunyi "Table of Contents" karena tidak diperlukan.
    Hasil Daftar isi Otomatis
    Hasil Daftar Isi Otomatis
    Cara Memperbarui Daftar Isi

    Bila dalam perkembangannya konten dokumen mengalami perubahan karena penyuntingan yang telah dilakukan, maka daftar isi akan diperbarui secara otomatis ketika Anda membuka kembali file dokumen itu pada penyuntingan yang Anda lakukan berikutnya. Namun bisa Anda menghendaki pembaruan daftar isi dilakukan secara juga, maka Anda bisa melakukannya dengan cara ini:
    • Pastikan tab Reference masih dalam keadaan aktif.
    • Klik didalam daftar isi sehingga kursor berada didalamnya.
    • Klik ikon Update Table.
    • Pada jendela dialog yang diperlihatkan, pilih opsi Update Entire Table.
    • Klik OK.
    Memperbarui Daftar Isi
    Memperbarui Daftar Isi


    Standar Kompetensi 5.Menggunakan perangkat lunak pengolah kata
    Kompetensi Dasar 5.2Menggunakan menu dan ikon yang terdapat didalam perangkat lunak pengolah kata


    Jenis-jenis Komputer

      Jenis Jenis Komputer Sejauh ini telah banyak jenis-jenis komputer bermunculan karena inovasinya memang terus berlanjut. Bagi Anda yang ...