Tip Pemasangan Antena Grid untuk Wifi

Beberapa hari lalu menyempatkan diri ke antarlangit.com cabang Tuban untuk membeli antena wifi. Sebelumnya sudah mencoba memakai antena jenis yagi lokal untuk 'nembak'sinyal wifi yang banyak bersliweran diatas langit kota Cepu. Lumayan, bisa menikmati akses internet gratis meski hanya dapat sinyal tak lebih dari 10dBm. Nah, misi ke Tuban kali ini adalah mendapatkan antena dengan gain yang lebih bagus. Akhirnya pilihan jatuh pada Grid Kenbotong TDJ-2400A yang memiliki gain 24dB.



Berikut perlengkap antena grid Kenbotong:
  • Kisi-kisi pemantul

  • Feed Horn
  •  Mounting Bracket
  •  Kabel pigtal (penghubung antara antena dan radio akses point)

Tips 1. Pastikan Antena Telah Dirakit dengan Benar

Pemasangan Feed-Horn harus benar-benar tegak lurus terhadap kisi-kisi pemantul. Pemasangan konektor pada pigtail harus benar-benar rapat, dan jika diperlukan silahkan bungkus konektor tersebut dengan pita isolasi guna mencegah kemungkinan masuknya air hujan.

Tips 2. Pastikan Polarisasi Pemasangan Antena

Sebelum memasang antena grid pada pipa, pastikan terlebih dahulu apakah antena akan dipasang dalam polarisasi vertikal ataukah horisontal. Hal ini penting, sebab antena kita harus menyesuaikan dengan polarisasi antena pemancar wifi yang akan kita 'tembak'. Sebagai contoh, pemancar sinyal wifi memakai antena jenis Omni-Slotted yang memiliki polarisasi pancar horisontal. Jadi, kalau kita ingin menerima sinyal wifi tersebut diatas maka antena grid yang kita miliki harus dipasang dalam polarisasi horisontal juga, seperti terlihat pada gambar dibawah.




Tips 3. Pastikan Antena Sudah Menghadap pada Arah yang Sesuai

Jika anda sudah mengetahui lokasi pemancar wifi yang akan 'ditembak', hadapkan antena pada arah tersebut. Koreksi terhadap arah ini bisa dilakukan pada saat melakukan survey sinyal pada radio akses point.

Tips 4. Pemasangan Pipa Harus Benar-Benar Tegak Lurus Terhadap Tanah



Saya menggunakan pipa ukuran 1 dim dan 1,25 dim untuk menyangga antena. Ketinggiannya sekitar 10 meter. Pada awal pemasangan saya sempat kecewa karena hasil tangkapan sinyal wifi hanya berkisar antara 1 hingga 3dBm saja, jauh lebih kecil bila dibandingkan ketika memakai antena yagi yang bisa mencapai hingga 12dBm. Wah, dimana kesalahannya ya?

Setelah saya cermati ternyata posisi pemasangan pipa penyangga sedikit miring. Buru-buru saya koreksi hal ini dengan mengatur posisi pipa benar-benar tegak lurus terhadap tanah. Dan hasilnya, langsung dapat sinyal 20dBm. Alhamdulillah!



Kini, saya bisa nikmati akses internet gratis dari rumah.

Catatan: Untuk radio akses point saya gunakan TP-Link WA-5000G.

 

Komentar

Postingan Populer