Biaya peluang muncul, karena adanya pilihan yang dilakukan individu-individu, perusahaan, dan masyarakat atas kelangkaan yang dihadapi. Seperti diketahui, sumber-sumber daya ekonomi yang tersedia sangat terbatas, sehingga memaksa manusia untuk melakukan pilihan dalam kehidupannya. Pilihan yang dibuat akan mengakibatkan pengorbanan pada pilihan yang lain, dan timbulah biaya peluang.
Biaya peluang adalah biaya yang dikorbankan untuk menggunakan sumber daya bagi tujuan tertentu, yang diukur dengan manfaat yang dilepasnya karena tidak menggunakannya untuk tujuan lain. Sederhananya biaya peluang adalah biaya yang dikorbankan untuk memperoleh sesuatu yang lain.
Contohnya, ketika lulus SMA Farida mendapat dua tawaran pekerjaan. Tawaran pertama sebagai pelayan toko di dekat rumah dengan gaji Rp. 400.000,- per bulan. Sedang tawaran lain sebagai pramusaji si sebuah rumah makan di kotanya dengan gaji Rp. 900.000,- per bulan. Dengan beberapa pertimbangan, diantaranya ingin dekat dengan keluarga, akhirnya Farida memutuskan bekerja sebagai pelayan toko. Dengan mengambil keputusan sebagai pelayan toko, berarti Farida telah menghilangkan peluang untuk bekerja sebagai pramusaji yang sebenarnya bisa memberikan pendapatan sebesar Rp 900.000,- per bulan. Dengan demikian, biaya peluang yang ditanggung Farida dengan memilih bekerja sebagai pelayan toko adalah sebesar Rp.900.000,- per bulan.
Intinya dalam pengambilan keputusan biaya peluang tergantung pada tujuan dan situasi individu yang bersangkutan.
Contoh lainnya :
Adi memiliki uang sebesar Rp. 700.000,-. Adi bermaksud untuk membeli pakaian model terbaru yang harganya Rp. 250.000,- dan buku novel untuk melengkapi koleksi buku novelnya, berhubung hobi adi adalah membaca. Dengan demikian beberapa kemungkinan Adi dalam membelanjakan uangnya terpampang pada tabel simulasi biaya peluang berikut :
Dari keempat kombinasi diatas awalnya Adi akan mengambil pilihan A, karena ia akan mendapatkan 1 setel pakaian baru dan 11 buku novel koleksi baru serta masih memiliki uang sisa sebesar Rp. 10.000,- yang akan ia pergunakan untuk membeli cemilan di rumah nanti malam. Namun karena ia melihat ada pakaian gaun yang bagus dan harganya menarik yakni Rp. 250.000,- maka Adi memutuskan untuk membelikan pacarnya Zaskia pakaian gaun tersebut. Sehingga adi hanya mendapatkan 2 stel pakaian dan 5 buah koleksi novel baru. Dengan demikian biaya peluang untuk membeli baju gaun yang ditanggung adi adalah seharga 11 -5 buku = 6 buku + Rp. 10.000,- atau setara Rp. 40.000,- x 6 = Rp. 240.000,- + Rp. 10.000,- = Rp. 250.000,-.
Dengan demikian kita dapat menarik kesimpulan beberapa point hal penting :
- Biaya peluang muncul karena adanya hukum kelangkaan
- Hukum kelangkaan mengharuskan kita untuk memilih atau menentukan prioritas dalam memenuhi kebutuhan
- Biaya peluang merupakan biaya yang dikorbankan untuk memperoleh sesuatu yang lain
- Biaya peluang dapat dihitung dengan dua cara, yaitu :
- Bila ada dua pilihan, biaya peuang dihitung dari nilai peluang yang dikorbankan atau yang tiak dipilih
- Bila ada lebih dari dua pilihan, biaya peluang dihitung dari nilai peluang terbaik yang dikorbankan atau yang tidak dipilih
Sumber :
Indriayu, Mintasih.2009. Ekonomi : Untuk SMA/ MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar