Membuat PC anda bisa bicara . . .
Woww hebat bukan. .
Gampang aja caranya..cikidot
Pertama, buka notepad, lalu ketikkan baris code berikut.
Dim ProSpeak
Set ProSpeak = WScript.CreateOBbject( "SAPI.SpVoice" )
ProSpeak.Speak "Hallo"
Lalu save dalam format *.vbs
Ganti kata “Hallo” dengan kata yang kamu inginkan..
Perhatikan apa yang terjadi ketika file tersebut dibuka......
Asik bukan . . .
OK Sekian cara agar PC bisa bicara.
Semoga bermanfaat . . . .jangan lupa komentarnya yahh. .aku tunggu selalu loh ^_^
Wassalam. . Salam hangat Ilmu Komputer dan Internet
TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) atau ICT (Information and Communication Technology)
Kamis, 24 Oktober 2013
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan dengan Pertanian Organik
Penulis
: Benidiktus Sihotang, STP
Tanah
adalah salah suatu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang
terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik,
kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya.
Seperti
kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia dan hewan hidup
dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi
sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah. Oleh sebab
itu, sudah menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap
dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya
pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun sebagian besar akibat kegiatan
manusia juga.
Meningkatnya
kegiatan produksi biomassa (tanaman yang dihasilkan kegiatan pertanian,
perkebunan dan hutan tanaman) yang memanfaatkan tanah yang tak terkendali
dapat mengakibatkan kerusakan tanah untuk produksi biomassa, sehingga
menurunkan mutu serta fungsi tanah yang pada akhirnya dapat mengancam
kelangsungan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Beberapa
indikator yang memprihatinkan hasil evaluasi perkembangan kegiatan pertanian
hingga saat ini, yaitu : (1) tingkat produktivitas lahan menurun, (2) tingkat
kesuburan lahan merosot, (3) konversi lahan pertanian semakin meningkat, (4)
luas dan kualitas lahan kritis semakin meluas, (5) tingkat pencemaran dan
kerusakan lingkungan pertanian meningkat, (6) daya dukung likungan merosot,
(7) tingkat pengangguran di pedesaan meningkat, (8) daya tukar petani
berkurang, (9) penghasilan dan kesejahteraan keluarga petani menurun, (10)
kesenjangan antar kelompok masyarakat meningkat.
PENYEBAB
KERUSAKAN TANAH PERTANIAN
Kerusakan
Tanah Pertanian Akibat Erosi
Penggunaan
lahan diatas daya dukungnya tanpa diimbangi dengan upaya konservasi dan
perbaikan kondisi lahan akan menyebabkan degradasi lahan. Lahan di daerah
hulu dengan lereng curam yang hanya sesuai untuk hutan, apabila mengalami
alih fungsi menjadi lahan pertanian tanaman semusim akan rentan terhadap
bencana erosi dan atau tanah longsor. Perubahan penggunaan lahan miring dari
vegetasi permanen (hutan) menjadi lahan pertanian intensif menyebabkan tanah
menjadi lebih mudah terdegradasi oleh erosi tanah. Praktek penebangan dan
perusakan hutan (deforesterisasi) merupakan penyebab utama terjadinya erosi
di kawasan daerah aliran sungai (DAS).
Penurunan
produktivitas usaha tani secara langsung akan diikuti oleh penurunan
pendapatan petani dan kesejahteraan petani. Disamping menyebabkan
ketidak-berlanjutan usaha tani di wilayah hulu, kegiatan usaha tani tersebut
juga menyebabkan kerusakan sumber daya lahan dan lingkungan di wilayah hilir,
yang akan menyebabkan ketidak-berlanjutan beberapa kegiatan usaha ekonomi produktif
di wilayah hilir akibat terjadinya pengendapan sedimen, kerusakan sarana
irigasi, bahaya banjir dimusim penghujan dan kekeringan dimusim kemarau.
Pencemaran
Agrokimia pada Tanah Pertanian
Tingkat
pencemaran dan kerusakan lingkungan di lingkungan pertanian dapat disebabkan
karena penggunaan agrokimia (pupuk dan pestisida) yang tidak proporsional.
Dampak
negatif dari penggunaan agrokimia antara lain berupa pencemaran air, tanah,
dan hasil pertanian, gangguan kesehatan petani, menurunnya keanekaragaman
hayati, ketidak berdayaan petani dalam pengadaan bibit, pupuk kimia dan dalam
menentukan komoditas yang akan ditanam.
Penggunaan
pestisida yang berlebih dalam kurun yang panjang, akan berdampak pada
kehidupan dan keberadaan musuh alami hama dan penyakit, dan juga berdampak
pada kehidupan biota tanah. Hal ini menyebabkan terjadinya ledakan hama
penyakit dan degradasi biota tanah.
Penggunaan
pupuk kimia yang berkonsentrasi tinggi dan dengan dosis yang tinggi dalam
kurun waktu yang panjang menyebabkan terjadinya kemerosotan kesuburan tanah
karena terjadi ketimpangan hara atau kekurangan hara lain, dan semakin
merosotnya kandungan bahan organik tanah.Penanaman varietas padi unggul
secara mono cultur tanpa adanya pergiliran tanaman, akan mempercepat
terjadinya pengurasan hara sejenis dalam jumlah tinggi dalam kurun waktu yang
pendek. Hal ini kalau dibiarkan terus menerus tidak menutup kemungkinan
terjadinya defisiensi atau kekurangan unsur hara tertentu dalam tanah.Akibat
dari ditinggalkannya penggunaan pupuk organik berdampak pada penyusutan
kandungan bahan organik tanah. Sistem pertanian bisa menjadi sustainable
(berkelanjutan) jika kandungan bahan organik tanah lebih dari 2%. Bahan
organik tanah disamping memberikan unsur hara tanaman yang lengkap juga akan
memperbaiki struktur tanah, sehingga tanah akan semakin remah. Namun jika
penambahan bahan organik tidak diberikan dalam jangka panjang kesuburan
fisiknya akan semakin menurun.
Pencemaran
Industri
Pencemaran
dan kerusakan lingkungan di lingkungan pertanian dapat juga disebabkan karena
kegiatan industri. Pengembangan sektor industri akan berpotensi menimbulkan
dampak negatip terhadap lingkungan pertanian kita, dikarenakan adanya limbah
cair, gas dan padatan yang asing bagi lingkungan pertanian. Dampak yang
ditimbulkan dapat berupa gas buang seperti belerang dioksida (SO2) akan
menyebabkan terjadinya hujan asam dan akan merusak lahan pertanian. Disamping
itu, adanya limbah cair dengan kandungan logam berat beracun (Pb, Ni, Cd, Hg)
akan menyebabkan degradasi lahan pertanian dan terjadinya pencemaran dakhil.
Limbah cair ini apa bila masuk ke badan air pengairan, dampak negatifnya akan
meluas sebarannya. Penggalakan terhadap program kali bersih dan langit biru
perlu dilakukan, dan penerapan sangsi bagi pengusaha yang mengotori tanah,
air dan udara.
Pertambangan
dan Galian C
Usaha
pertambangan besar sering dilakukan diatas lahan yang subur atau hutan yang
permanen. Dampak negatif pertambangan dapat berupa rusaknya permukaan bekas penambangan
yang tidak teratur, hilangnya lapisan tanah yang subur, dan sisa ekstraksi
(tailing) yang akan berpengaruh pada reaksi tanah dan komposisi tanah. Sisa
ektraksi ini bisa bereaksi sangat asam atau sangat basa, sehingga akan
berpengaruh pada degradasi kesuburan tanah.Semakin meningkatnya kebutuhan
akan bahan bangunan terutama batu bata dan genteng, akan menyebabkan
kebutuhan tanah galian juga semakin banyak (galian C). Tanah untuk pembuatan
batu bata dan genteng lebih cocok pada tanah tanah yang subur yang produktif.
Dengan dipicu dari rendahnya tingkat keuntungan berusaha tani dan besarnya
resiko kegagalan, menyebabkan lahan-lahan pertanian banyak digunakan untuk
pembuatan batu bata, genteng dan tembikar. Penggalian tanah sawah untuk
galian C disamping akan merusak tata air pengairan (irigasi dan drainase)
juga akan terjadi kehilangan lapisan tanah bagian atas (top soil) yang
relatif lebih subur, dan meninggalkan lapisan tanah bawahan (sub soil) yang
kurang subur, sehingga lahan sawah akan menjadi tidak produktif.
Alih
fungsi lahan
Konversi
lahan pertanian yang semakin meningkat akhir-akhir ini merupakan salah satu
ancaman terhadap keberlanjutan pertanian. Salah satu pemicu alih fungsi lahan
pertanian ke penggunaan lain adalah rendahnya isentif bagi petani dalam
berusaha tani dan tingkat keuntungan berusahatani relatif rendah. Selain itu,
usaha pertanian dihadapkan pada berbagai masalah yang sulit diprediksi dan
mahalnya biaya pengendalian seperti cuaca, hama dan penyakit, tidak
tersedianya sarana produksi dan pemasaran. Alih fungsi lahan banyak terjadi
justru pada lahan pertanian yang mempunyai produktivitas tinggi menjadi lahan
non-pertanian. Alih guna lahan sawah ke areal pemukiman dan industri sangat
berpengaruh pada ketersedian lahan pertanian, dan ketersediaan pangan serta
fungsi lainnya.
KONSEP
PERTANIAN BERKELANJUTAN
Pembangunan
berkelanjutan didefinisikan sebagai “pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa
sekarang tanpa mengorbankan kesanggupan generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhan mereka”.Pertanian Berkelanjutan adalah keberhasilan dalam mengelola
sumberdaya untuk kepentingan pertanian dalam memenuhi kebutuhan manusia,
sekaligus mempertahankan dan meningkatkan kualitas lingkungan serta
konservasi sumberdaya alam. Pertanian berwawasan lingkungan selalu
memperhatikan nasabah tanah, air, manusia, hewan/ternak, makanan, pendapatan
dan kesehatan. Sedang tujuan pertanian yang berwawasan lingkungan adalah
mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah; meningkatkan dan
mempertahankan basil pada aras yang optimal; mempertahankan dan meningkatkan
keanekaragaman hayati dan ekosistem; dan yang lebih penting untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan penduduk dan makhluk hidup lainnya.
Sistem pertanian berkelanjutan harus dievaluasi berdasarkan pertimbangan
beberapa kriteria, antara lain:
Suatu
konsensus telah dikembangkan untuk mengantisipasi pertanian berkelanjutan.
Sistem produksi yang dikembangkan berasaskan LEISA (Low External Input
Sustainable Agriculture) yang kalau diterjemahkan sebagai (Pertanian
Berkelanjutan/Lestari, Masukan Dari Luar Usahatani Rendah). Konsep ini dapat
dijabarkan menjadi beberapa rakitan operasional, antara lain: meningkatkan
produktivitas, melaksanakan konservasi energi dan sumberdaya alam, mencegah
terjadinya erosi dan membatasi kehilangan unsur hara, meningkatkan keuntungan
usahatani, memantapkan dan ketenlanjutan konservasi serta sistem produksi
pertanian.
Konservasi
merupakan faktor yang penting dalam pertanian berwawasan lingkungan.
Konservasi sumberdaya terbarukan berarti sumberdaya tersebut harus dapat
difungsikan secara berkelanjutan (continous). Sekarang kita sudah mulai sadar
tentang potensi teknologi, kerapuhan lingkungan, dan kemampuan budi daya
manusia untuk merusak lingkungan tersebut. Suatu hal yang perlu dicatat bahwa
ketersediaan sumberdaya adalah terbatas.
Pada
dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan, mempertahankan dan
meningkatkan fungsi hidrologis, menjaga kelestarian sumber air, meningkatkan
sumber daya alam serta memperbaiki kualitas lingkungan hidup yang pada
gilirannya meningkatkan produksi dan pendapatan petani melalui usaha
tani yang berkelanjutan.
Pola
usaha tani konservasi merupakan suatu bentuk pengusahaan lahan yang
mengkombinasikan teknik konservasi secara mekanik/sipil teknik, vegetatif
maupun kimiawi .
Metode
mekanik/sipil teknik, suatu bentuk metode konservasi tanah dengan menggunakan
sarana fisik (tanah, batu dan lain-lain ) sebagai sarana bangunan konservasi
tanah. Metode ini berfungsi untuk: a). memperlambat aliran permukaan, b).
menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak
merusak.
Beberapa
cara yang diajurkan: (1) pengolahan tanah minimum, (2) pengolahan tanah
menurut kontur, (3) pembuatan guludan dan teras, (4) pembuatan terjunan air,
(5) pembuatan rorak / saluran buntu.
Metode
Vegetatif: suatu metode konservasi tanah dengan menggunakan tanaman atau
tumbuhan dan seresah untuk mengurangi daya rusak hujan yang jatuh, mengurangi
jumlah dan daya rusak aliran permukaan erosi. Metode ini berfungsi :
Beberapa
cara yang digunakan: sistem pertanaman lorong, strip rumput, tanaman penutup
tanah, teras gulud, teras bangku, rorak, embung, mulsa, dan dam parit.
Sedangkan
metode kimia dimaksudkan untuk memperbaiki struktur tanah melalui pemberian
bahan kimia tanah (soil Conditioner).
PERTANIAN
ORGANIK
Pertanian
ramah lingkungan salah satunya adalah dengan menerapkan pertanian organik.
Pertanian organik adalah sistem manajemen produksi terpadu yang menghindari
penggunaan pupuk buatan, pestisida dan hasil rekayasa genetik, menekan
pencemaran udara, tanah, dan air. Di sisi lain, Pertanian organik
meningkatkan kesehatan dan produktivitas di antara flora, fauna dan manusia.
Penggunaan masukan di luar pertanian yang menyebabkan degradasi sumber daya
alam tidak dapat dikategorikan sebagai pertanian organik. Sebailknya, sistem
pertanian yang tidak menggunakan masukan dari luar, namun mengikuti aturan
pertanian organik dapat masuk dalam kelompok pertanian organik, meskipun
agro-ekosistemnya tidak mendapat sertifikasi organik. Bila kita sepenuhnya
mengacu kepada terminologi (pertanian organik natural) ini tentunya sangatlah
sulit bagi petani untuk menerapkannya, oleh karena itu pilihan yang dilakukan
adalah melakukan pertanian organik regenaratif, yaitu pertanian dengan
perinsip pertanian disertai dengan pengembalian ke alam masukan-masukan yang
berasal dari bahan organik.
Pengelolaan
pertanian yang berwawasan lingkungan dilakukan melalui pemanfaatan sumberdaya
alam secara optimal, lestari dan menguntungkan, sehingga dapat dimanfaatkan
secara berkelanjutan untuk kepentingan generasi sekarang dan generasi
mendatang. Pemilihan komoditas dan areal usaha yang cocok merupakan kunci
dalam pelaksanaan pembangunan pertanian berkelanjutan, komoditas harus yang
menguntungkan secara ekonomis, masyarakat sudah terbiasa membudidayakannya,
dan dibudidayakan pada lahan yang tidak bermasalah dari segi teknis, ekologis
dan menguntungkan secara ekonomis.
Beberapa
perinsip dasar yang perlu diperhatikan adalah: (1) pemanfaatan sumberdaya
alam untuk pengembangan agribisnis hortikultura (terutama lahan dan air)
secara lestari sesuai dengan kemampuan dan daya dukung alam, (2) proses
produksi atau kegiatan usahatani itu sendiri dilakukan secara akrab
lingkungan, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif dan eksternalitas pada
masyarakat, (3) penanganan dan pengolahan hasil, distribusi dan pemasaran,
serta pemanfaatan produk tidak menimbulkan masalah pada lingkungan (limbah
dan sampah), (4) produk yang dihasilkan harus menguntungkan secara bisnis,
memenuhi preferensi konsumen dan aman konsumsi. Keadaan dan perkembangan
permintaan dan pasar merupakan acuan dalam agribisnis hortikultura ini.
Pertanian
Organik Modern
Beberapa
tahun terakhir, pertanian organik modern masuk dalam sistem pertanian
Indonesia secara sporadis dan kecil-kecilan. Pertanian organik modern
berkembang memproduksi bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan sistem
produksi yang ramah lingkungan. Tetapi secara umum konsep pertanian organik
modern belum banyak dikenal dan masih banyak dipertanyakan. Penekanan
sementara ini lebih kepada meninggalkan pemakaian pestisida sintetis. Dengan
makin berkembangnya pengetahuan dan teknologi kesehatan, lingkungan hidup,
mikrobiologi, kimia, molekuler biologi, biokimia dan lain-lain, pertanian
organik terus berkembang.
Dalam
sistem pertanian organik modern diperlukan standar mutu dan ini diberlakukan
oleh negara-negara pengimpor dengan sangat ketat. Sering satu produk
pertanian organik harus dikembalikan ke negara pengekspor termasuk ke
Indonesia karena masih ditemukan kandungan residu pestisida maupun bahan
kimia lainnya.
Banyaknya
produk-produk yang mengklaim sebagai produk pertanian organik yang tidak
disertifikasi membuat keraguan di pihak konsumen. Sertifikasi produk
pertanian organik dapat dibagi menjadi dua kriteria yaitu:
Beberapa
komoditas prospektif yang dapat dikembangkan dengan sistem pertanian organik
di Indonesia antara lain tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, tanaman
rempah dan obat, serta peternakan. Menghadapi era perdagangan bebas pada
tahun 2010 mendatang diharapkan pertanian organik Indonesia sudah dapat
mengekspor produknya ke pasar internasional. Komoditas pertanian organik yang
akan dikembangkan dan memiliki potensi pasar yang baik, yaitu: hortikultura
sayuran (brokoli, kubis merah, petsai, caisin, cho putih, kubis tunas, bayam
daun, labu siyam, oyong dan baligo. Buah: nangka, durian, salak, mangga,
jeruk dan manggis), perkebunan (kelapa, pala, jambu mete, cengkeh, lada,
vanili dan kopi), rempah dan obat (Jahe, kunyit, temulawak, dan temu-temuan
lainnya), dan peternakan (susu, telur dan daging). **
Sumber : www.benss.co.cc
|
Rabu, 23 Oktober 2013
Cultivate Organic Waste Becomes Bioethanol
Now organic waste such as waste vegetable and fruits can be processed into bioethanol fuel . Antonious
Lulut Iswanto , a businessman from Gurgaon Sawangan can process organic
waste from unused Kramat Jati Market Master into bioethanol . 50 % bioethanol price around Rp . 5000 per liter . " Through this effort I get a turnover of approximately 12 million per month , " said Antonious when contacted Sinar Tani .
Antonious said that the beginning of the process waste into bioethanol idea of seeing the many piles of garbage that did not used again in the wholesale market Kramat Jati . " From each truck carrying fruit , as many as 30 % of the content is sure to be a garbage truck . Looking at the useless thing like that , me and my colleagues to find a way how to reprocess the waste fruit . Finally we decided to process into ethanol because it is still relatively rare , "explained Antonious .
From the experiments performed , bioethanol can be produced with a content of about 85 % . " We did so many times with a special machine to process cellulose into glucose . Then the combustion process produced bioethanol " , he said .
Antonious the bioethanol processing in the room that can accommodate 100 a sealed plastic drum . Inside the drum , each with a capacity of 100 liters of the fermentation fluid derived from garbage . " I carry as many as 12 drums of waste every day Kramatjati wholesale market to the production site . Consists of waste watermelon , papaya , and oranges , " said the man who also works as an aerobics teacher in the Senayan Sport Center .
Then the waste including fruit skin milled separately . Each fruit waste is not mixed with other waste . For example, waste ground only with watermelon watermelon , and oranges with oranges . Then the liquid is placed on the results of the milling drum . The liquid is fermented within a week . " Each drum contains only one type of fruit liquid , " said Antony .
Then add 9 pieces of yeast , 2 tablespoons of urea , and 1 tablespoon of NPK in 100 liters of liquid fermentation . " Especially for my orange liquid fermentation add clean water in a 1:1 ratio , " said Alumni Perbanas this .
Then distilled liquid fermentation into bioethanol . The first refinery produces 40-50 % bioethanol . Bioethanol can be used to fuel stoves . When the first distillate was distilled once again it will generate a 90 % bioethanol . " I produce 80-100 liters of bioethanol 50 % every day except Sunday, bringing the total production could reach about 2400 liters per month , " said Antony .
Sources : Sinar Tani
Antonious said that the beginning of the process waste into bioethanol idea of seeing the many piles of garbage that did not used again in the wholesale market Kramat Jati . " From each truck carrying fruit , as many as 30 % of the content is sure to be a garbage truck . Looking at the useless thing like that , me and my colleagues to find a way how to reprocess the waste fruit . Finally we decided to process into ethanol because it is still relatively rare , "explained Antonious .
From the experiments performed , bioethanol can be produced with a content of about 85 % . " We did so many times with a special machine to process cellulose into glucose . Then the combustion process produced bioethanol " , he said .
Antonious the bioethanol processing in the room that can accommodate 100 a sealed plastic drum . Inside the drum , each with a capacity of 100 liters of the fermentation fluid derived from garbage . " I carry as many as 12 drums of waste every day Kramatjati wholesale market to the production site . Consists of waste watermelon , papaya , and oranges , " said the man who also works as an aerobics teacher in the Senayan Sport Center .
Then the waste including fruit skin milled separately . Each fruit waste is not mixed with other waste . For example, waste ground only with watermelon watermelon , and oranges with oranges . Then the liquid is placed on the results of the milling drum . The liquid is fermented within a week . " Each drum contains only one type of fruit liquid , " said Antony .
Then add 9 pieces of yeast , 2 tablespoons of urea , and 1 tablespoon of NPK in 100 liters of liquid fermentation . " Especially for my orange liquid fermentation add clean water in a 1:1 ratio , " said Alumni Perbanas this .
Then distilled liquid fermentation into bioethanol . The first refinery produces 40-50 % bioethanol . Bioethanol can be used to fuel stoves . When the first distillate was distilled once again it will generate a 90 % bioethanol . " I produce 80-100 liters of bioethanol 50 % every day except Sunday, bringing the total production could reach about 2400 liters per month , " said Antony .
Sources : Sinar Tani
Rabu, 16 Oktober 2013
How to Make Clean Water When the Flood
Clean water is a major problem when the flood came. Prepare yourself if you are a flood-prone area.
Here are some alternative ways to get clean water during floods, as quoted from the FDA, Thursda.
Here are some alternative ways to get clean water during floods, as quoted from the FDA, Thursda.
1 . Create your own water
Filter turbid water using a clean cloth and prepare a water bottle that was not flooded . But for drinking water , if there are no bottles available , you can boil water , then can store in a clean container .
Prepare a clean container , create clean water drops by 8 teaspoon of bleach is not harmful ( bleach ) to 1 gallon of water .
2 . Prepare equipment to make water clean
Prepare equipment to make clean water as needed like a sieve , household bleach ( bleach ) that does not contain fragrance , liquid iodine , chlorine or other disinfectant equipment for the purpose .
3 . Do not forget to set up packaged drinking water
If you and or family insisted to stay at home and do not evacuate , you also need to prepare a bottled water just in case when there is no more water is obtained .
4 . Take advantage of rain water or other water sources
If you can not get clean water , maybe you can use rain water or other water sources . Prepare for a lot of containers that collect rain water and filtered water as much as possible until clean , then you can use .
How to Make a Clean Water Well and Clear
Water is the source of life . We can not imagine if one day we live without water ! Of
course our body will lack of fluids ( dehydration ) , the plant will
die , the animals are also thirsty , dirty clothes also can not wash ,
and many other disadvantages to humans if there is no water .
In the countryside , farmers often we hear about a fight or even kill each other because of the fight over water to irrigate their fields . Yes , that's the water , the source of human life .
In connection with this water , a problem often encountered by humans is finding clean water . The rivers are all around us ( especially in my area ) is now completely tainted , perhaps especially in metropolitan areas such as Jakarta .
The Government has made an organization that taps as a provider of clean water for the people of Indonesia . However , not all Indonesian people using the service taps to get clean water . Most use wells to get clean water .
Lots of today's society that makes drill wells for clean water for daily life , in addition to some that are still using ordinary wells .
Is the problem with making a well to get water clean and clear and safe for consumption has been resolved ? Apparently not ! Not all wells produce water made as mentioned above . This happens because the content of the substances present in the soil of each different place . The cause , of course ( in my opinion as a layman in this field he .... ) due to environmental contamination . For those who want more add knowledge about environmental pollution , please visit the blog : biodenti.wordpress.com
Water produced from these wells are not everything can be taken , not all water is clear anyway . For example in my home he ..... water wells in my house color is yellow , so when it is used for bathing - Seger Seger guns because he does a lot of the iron content . If over time we use the water bath , the nails on the feet and hands us the color so slightly yellowish . What about the teeth ? ? ? ? To have such influence does not apply to the teeth so I still brilliant white teeth he .....
I 've tried various ways to overcome them , from start to wear Toas ( I know readers understand ato guns guns toas term , but I know the name of the other guns , because in the area referred toas ) to modify the shape of the well being as shown below :
In the countryside , farmers often we hear about a fight or even kill each other because of the fight over water to irrigate their fields . Yes , that's the water , the source of human life .
In connection with this water , a problem often encountered by humans is finding clean water . The rivers are all around us ( especially in my area ) is now completely tainted , perhaps especially in metropolitan areas such as Jakarta .
The Government has made an organization that taps as a provider of clean water for the people of Indonesia . However , not all Indonesian people using the service taps to get clean water . Most use wells to get clean water .
Lots of today's society that makes drill wells for clean water for daily life , in addition to some that are still using ordinary wells .
Is the problem with making a well to get water clean and clear and safe for consumption has been resolved ? Apparently not ! Not all wells produce water made as mentioned above . This happens because the content of the substances present in the soil of each different place . The cause , of course ( in my opinion as a layman in this field he .... ) due to environmental contamination . For those who want more add knowledge about environmental pollution , please visit the blog : biodenti.wordpress.com
Water produced from these wells are not everything can be taken , not all water is clear anyway . For example in my home he ..... water wells in my house color is yellow , so when it is used for bathing - Seger Seger guns because he does a lot of the iron content . If over time we use the water bath , the nails on the feet and hands us the color so slightly yellowish . What about the teeth ? ? ? ? To have such influence does not apply to the teeth so I still brilliant white teeth he .....
I 've tried various ways to overcome them , from start to wear Toas ( I know readers understand ato guns guns toas term , but I know the name of the other guns , because in the area referred toas ) to modify the shape of the well being as shown below :
By modifying the well being as shown above, the results are quite clear and the water becomes a little clots lumutnya be reduced, but the water is still only slightly yellowish.
I sempet water stress because of this, I've tried many ways but still the results are less satisfactory.
Finally I tried again using citron (Citric Acid), I enter the citron two packs into the well and the result was actually to my surprise, the water is crystal clear and if using that bathroom was really felt segaaaaa ...... aaaar. Please for my brothers and sisters who have the same problem, it does not hurt to try. However, I do not guarantee this will work well in your place. The problem is not the result of scientific research, but the idea of a layman about such things he ....... Either weve kebeneran or obvious solution weve thank God that the water in my house is now completely clear.
I sempet water stress because of this, I've tried many ways but still the results are less satisfactory.
Finally I tried again using citron (Citric Acid), I enter the citron two packs into the well and the result was actually to my surprise, the water is crystal clear and if using that bathroom was really felt segaaaaa ...... aaaar. Please for my brothers and sisters who have the same problem, it does not hurt to try. However, I do not guarantee this will work well in your place. The problem is not the result of scientific research, but the idea of a layman about such things he ....... Either weve kebeneran or obvious solution weve thank God that the water in my house is now completely clear.
Sabtu, 05 Oktober 2013
Kualitas Air Bersih
kali ini sobat pendidikan akan berbagi materi tentang Kualitas Air Bersih.berhubung
begitu banyak berceceran kota-kota dengan tingkat kualitas air yang
buruk, maka silahkan baca materi tersebut untuk mengetahui lebih dalan
tentang Kualitas Air Bersih
Kualitas Air Bersih
Air merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tak dapat dipisahkan, karena setiap mahluk hidup mutlak membutuhkan air demi kelangsungan hidupnya, baik untuk air minum, masak, mencuci, menyiram tanaman, dan sebagainya.
Dewasa ini air bersih menjadi masalah yang sangat pelik terutama dikota-kota besar, disebabkan laju kebutuhan tidak sebanding dengan produksi dan distribusi air minum yang memenuhi persyaratan. Lebih-lebih dengan perkembangan daerah-daerah industri baru membawa akibat yang tidak kecil terhadap kebutuhan air bersih, sedangkan luasan daerah sumber air bersih semakin menyempit.
Standar dan kriteria kualitas lingkungan berdasarkan baku mutu lingkungan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Baku mutu lingkungan yang ditinjau meliputi aspek air bersih, air
limbah, udara, dan bising. Dari baku mutu tersebut akan dapat ditentukan skala prioritas dalam pengelolaan lingkungan. Baku mutu biasanya disusun dengan tahapan sebagai berikut :
a. Identifikasi penggunaan sumber daya air yang akan dilindungi.
b. Perumusan kriteria untuk memenuhi persyaratan penggunaan tersebut.
c. Perumusan baku mutu air berdasarkan kriteria tersebut.
d. Perumusan baku mutu limbah yang boleh dilepas ke dalam lingkungan sehingga baku mutu air tetap terpenuhi.
e. Penyusunan program pemantauan dan pengumpulan informasi untuk menyempurnakan atau memperbaiki langkah-langkah di atas dan untuk menilai apakah persyaratan penggunaan sumber daya yang dilindungi dapat terpenuhi.
1) Baku Mutu Air
Kualitas air di sungai dan air permukaan lainnya sangat mempengaruhi terhadap kegunaan air tersebut. Kegiatan yang berbeda misalnya : pengairan sawah, pemancingan, kolam renang dan air minum, menuntut persyaratan kualitas yang paling ketat.
Masuknya bahan atau zat pencemar ke dalam tubuh air akan menurunkan kualitas air tersebut, sehingga akan mengurangi peluang untuk memanfaatkannya. Pengelolaan kualitas air berkaitan dengan pengendalian terhadap pencemaran, sehingga air dapat tetap dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Berarti perlu diadakan pembatasan mengenai seberapa kadar zat pencemar yang boleh ada atau boleh masuk kedalam suatu badan air.
Besarnya kadar pencemar yang masih dapat ditoleransi atau disebut baku mutu air limbah akan tergantung pada :
- Sifat bahan pencemar tersebut, kaitannya dengan pengaruhnya terhadap kualitas air. Zat yang lebih merusak kualitas air yang ada akan mempunyai toleransi yang lebih kecil atau lebih ketat.
- Kondisi bahan air yang ada.Apabila kualitas air yang ada sudah rendah, maka toteransinya terhadap badan pencemar akan lebih kecil sehingga baku mutu air limbahnya harus lebih ketat. Hal ini berkaitan dengan kapasitas atau kemampuan air untuk menetralisasikan bahan pencemar tersebut.
2) Parameter baku mutu air
Parameter baku mutu air meliputi syarat fisika, kimia, bakteriologi, radioaktivitas dan pestisida.
Parameter fisika meliputi :
- Mempunyai suhu di bawah udara setempat (segar)
- Tidak berwama (jernih)
- Tidak berbau
- Tidak berasa
- Tidak keruh
- Derajat keasaman (pH)
- Kadar kalsium, magnesium, barium, besi, mangan, tembaga, seng, krom heksavalen dan kadmium.
Air minum dikatakan memenuhi syarat bakteriologis bila :
- Tidak boleh mengandung bakteri Escherichia Coli
- Tidak mengandung bibit penyakit
- Bakteri saprophyt tidak lebih dari 100/ml air.
3) Sistem penyediaan air bersih
Pada system penyediaan air bersih dapat dikelompokkan menjadi 4 cara, yaitu :
a) Sistem sambungan langsung (Gambar A)
b) Sistem tangki atap (Gambar B)
c) Sistem tangki tekan (Gambar C)
d) Sistem tanpa tangki (Gambar D)
Syarat pemasangan instalasi air bersih harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Diketahui kualitas air
- Pencegahan pencemaran air
- Perlindungan pipa terhadap karat dan kerusakan lainnya.
4) Pemasangan Instalasi Air Bersih
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan reservoir untuk instalasi air bersih:
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan reservoir untuk instalasi air bersih:
- Menara yang digunakan untuk bak reservoir harus cukup ketinggiannya, agar tekanan di semua kran cukup memadai.
- Kekuatan menara cukup kuat untuk menyangga reservoir beserta isinya
- Bak reservoir harus memenuhi sta ndarkualitas dimana jenis bahan dan syarat-syarat kesehatan memenuhi ISO 2009
- Cukup awet dalam pemakaian
- Mampu menerima tekanan khususnya dari dalam pipa air itu sendiri
- Mudah untuk disambung
- Berbentuk rapi
- Mudah untuk dipasang serta kuat
- Tidak boleh mengakibatkan keracunan baik yang disebabkan oleh bakteri maupun karat
- Diameter pipa harus dihitung sedemikian rupa sehingga dapat melayani seluruh kran pada beban puncak, namun juga tidak terlalu besar sehingga tidak ekonomis.
Pengertian Lingkungan, Lingkungan hidup dan Upaya Pelestarian
PENGERTIAN LINGKUNGAN
Pengertian lingkungan
adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika
kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman
sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di
sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta
hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa
udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda
mati yang ada di sekitar.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang
LINGKUNGAN HIDUP
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
2. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de
Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan.
b. Menghargai keanekaragaman hayati.
c. Menggunakan pendekatan integratif.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang.
Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:
a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah.
b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:
1) Menanggulangi kasus pencemaran.
2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
e. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain:
a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.
b. Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen.
Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara.Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
c. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
d. Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai.
Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak.
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e. Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2) Melarang kegiatan perburuan liar.
3) Menggalakkan kegiatan penghijauan.
LINGKUNGAN HIDUP
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
2. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de
Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan.
b. Menghargai keanekaragaman hayati.
c. Menggunakan pendekatan integratif.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang.
Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:
a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah.
b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:
1) Menanggulangi kasus pencemaran.
2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
e. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain:
a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.
b. Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen.
Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara.Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
c. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
d. Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai.
Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak.
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e. Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2) Melarang kegiatan perburuan liar.
3) Menggalakkan kegiatan penghijauan.
Langganan:
Postingan (Atom)
BAB IV Wirausaha Pengolahan Modifikasi Pangan Khas Daerah Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, si...
-
CONTOH SOAL KELAS 12 SAS 1 MAPEL INFORMATIKA DAN TIK TAHUN PELAJARAN 2024/2025 PILIH JAWABAN YANG PALING BENAR Dibawah ini yang tida...
-
Bagi rekan-rekan guru yang bertugas di wilayah Jawa Tengah, ada kabar menarik dari LPMP Jawa Tengah, yaitu lomba pembuatan CD multimedia pem...